Twitter

Follow AriyFoster on Twitter

Kamis, 27 Januari 2011

Memoris In Buli

MEMORI KUKERTA

KUKERTA... Pada awalnya mendengar kata-kata kukerta di dalam fikiran pasti tempatnya pedesaan, tidak ada air, jalnnya buruk, pokoknya sesuatu hal yang sangat membosankan. Awalnya aku tidak mau untuk mengikuti KUKERTA ini pernah terbersit dalam fikiran kenapa sih diadakan KUKERTA...? tetapi itu semua hanya sugesti kita saja, berbeda dengan apa yang terjadi selama KUKERTA. Trnyata sangat menyenangkan, selama kukerta kita bisa mengenal hal-hal yang baru yang tidak bisa kita temukan pada kehidupan kita sebelumnya, bisa mengenal lingkungan baru, bertemu sama teman-teman baru, itu semua aku rasakan selama kukerta. Untuk tahu cerita selengkapnya baca terus narasi ini.

Pada tanggal 9 Juli kita peserta KUKERTA berkumpul di Balairung UNIVERSITAS JAMBI pukul 13.00 WIB. Siang itu kita buru-buru berangkat dari rumah agar tidak ketinggalan bis, ternyata sampai di Balairung masih sepi tidak ada orang satupun. Sampai-sampai aada yang berceloteh “kepagian mas...”. tetapi setelah 15 menit menunggu barulah temen posko datang satu-persatu. Setelh semuanya berkumpul kita berkemas memuat barang kedalam bus berdo,a barulah kita berangkat menuju lokasi KUKERTA dengan bus yang telah disediakan. Kita sampai di lokasi kira-kira pukul 18.30 WIB. Sesampainya di lokasi kita kembali mengemas barang-barang pribadi kita ke rumah warga yang dijadikan posko kita. Selesai mengemas barang badan terasa sangat letih, lengket karena keringat. Lalu kita buru-buru mandi, ternyata hal yang sangat aku takutkan terjadi malam itu. Kita terpaksa mandi di sungai sebenarnya sih ga masalah, tapi kita mandi malam hari. Sangat tidak bisa dibayangkan. Pada malamnya badan semua terasa gatal, trus tidur banyak nyamuk malam itu kita tidak bisa tidur mana banyak nyamuk ga ada obat nyamuk pokoknya amalam itu kita tersiksa banget, rasanya ingin banget kabur dari sana. Tapi apalah daya itu semua harus dijalani, karna kukerta sebagai salah satu sarat agar kitra bisa ujian skripsi. Pokoknya minggu pertama amat...amat...sangat membosankan. Di sana kita tinggal sama seorang janda tua yang hidup sebatangkarara suami dan anaknya telah meninggal 10 tahun yang lalu. Dia sosok wanita yang sangat tegar secara dia bisa bertahan hiodup sendirian tanpa didampingi seorang suami. Pokoknya salut banget deh buat dia. warga sana dan teman-teman dekatnya biasa memenggilnya dengan sebutan Mak Te, mak te orang nya asik juga dia bisa gaul dengan kita-kita dia sangat senang dengan adanya kita yang tinggal di tempat. Mak te sangat senang kita nginaop di sana karna itu tadi faktor kesepian.

Menit berganti menit, jam berganti jam, hari berganti hari kita lalui bersama-sama selama 16 orang peserta kukerta kita harus pintar-pintar bawa diri, masak ya masak sendiri, cuci baju ya harus sendiri juga, tapi kalo makan kita rame-rame tidurpun kita juga rame-rame, hus jngan berfikir macem-macem kita tidur emang ramer-rame tapi kan di pisah yang cowok tidur sama yang cowo, yang cewek tidur sama yang cewek. Kalau cowok cewek tidur bareng apa kata dunia...ya pokoknya kita dituntu harus mandiri. Masing-masing kita memiliki pribadi yang berbeda-beda, itu semua harus kita sesuaikan agar tidak terjadi salah faham yang menjadikan masalah besar. Selain melakukan progam kerja yang telah kita rencanakan banyak kegiatan-kegiatan yang sangat menyenangkan, seperti kita main ke sawah, naik perahu., kita juga mancing di sungai batang hari, ikan-ikannya kecil-kecil tapi klo dimakan enak juga. Hal yang tidak biasa kita lakukan yaitu buang air di jamban, tapin itu sesuatu hal yang sangat asik. Pada malam hari kebetulan malam jum’at, kalau tidak salah malam jum’at kliwon kebetulan warga ada salah satu warga yang menikahkan anaknya, kebetulan kita diundang untuk menghadiri acara tersebut, wah kebetulan banget kita juga belum sempat masak, perut juga laper ya udah kita dateng aja. Namanya aja makan gratis, siapa sih yang gak mau makan gratis. Itung-itung menghemat pengeluaran. Ya namanya juga kita ga tinggal sama orang tua kita harus pintar-pintar menghemat pengeluaran. Hari berikutnya kita juga diundang untuk mengikuti acara kawinan. Kalau dengar kata kawinan wah kta senang banget secara kita bisa makan gratis gitu loch. Ada esuatu memori yang ga bisa banget untuk aku lupakan yaitu ada salah satu teman teman sebut saja namanya Sari, itu nama asli kok bukan inisial, dia anak fakultas pertanian orangnya cantik pakei jilbab mencirikan seorang wanita yang saleha. Siang itu hari sangat panas (kebetulan ni anak kerjaannya telpon terus, ga tau itu saing, ga taun itu malam telpoooon terus) kebetulan kita semua ngumpul di depan rumah, tu anak gtelepon di bawah batang kelapa, trus tiba-tiba angin kencang dan ga disangka dan ga diduga ni anak ketiban kelapa, duh naas banget nasib tuch anak. Dengan tergopoh gopoh dan dengan polosnya tuch anak menghampiri kami, dan dengan lembutnya dia bilang “teman-teman maaf sari ketiban kelapa....”. kami hanya terdiam, bengong, ga tau mau berbuat apa karena kaget malihat seorang gadis tertimpa kelapa. Tapi beruntung banget si sari dalam keadaan serlamat. Itulah satu dari cerita yang mungkin kalau di ceritakanm ga habis habis....

Banyak memori-memori yang sangat indah yang terjadi selama kukerta yang tak bisa kita lupakan, tangis canda tawa semua tercampur menjadi satu semua itu akan tersimpan dan akan terkenang selam-lamanya, memori itu akan selalu kita kenang dan akan kita ceritakan kepada anak cucu cicit penerus-penerus kita. Terima kasih

Cerita ini aku dedikasikan buat teman-teman posko yang mau menerima aku sebagai teman terbaik mereka. Buat Susan yang selalu mewek, Citra yang imut, Reni yang cute, Iin yang Jutek, Riri yang kuat, Sari yang lemot, Andri yang sok cool, Topan yang dingi, Pagul yang medan abis, Bang Rudi yang naif, Tris yang getar, Ahmad yang baru dapat pacar, Oko yang sok keren. Doni “pak datuk”, dan Erwin yang banyak omong. Thank’s guys.... you are my everythings....

Bebek Enjrot-enjrot....

sungai batanghari..

oko ongek...

hu...

malam jum'at kliwon

Singoan Idol